Harapanku untuk PLN terus menaungi pikiranku, dan aku berharap kelak PLN menjadi perusahaan energi kelas dunia yang unggul dari sisi teknis dan nonteknis
Harapanku untuk PLN terus terbayang di
dalam benakku, bukan hanya tentang pengurangan pemadaman lampu tetapi juga agar
tercapainya Good Corporate Governance ( GCG ) demi birokrasi yang baik dan juga
segudang permasalahaan lainnya. Ya, salah satu perusahaan BUMN Perseroan yang
didirikan pada 27 Okteber 1945 ini memang ujung tombak kelistrikan masyarakat
Indonesia. Aku mengenal
PLN pada usia 4 tahun yang kala itu dipimpin oleh Direktur
Utama Muhammad Zuhal yang seterusnya secara berturut - turut dinahkodai oleh Djiteng
Marsudi, Adi Satria, Kuntoro Mangkusubroto, Eddie Widiono, Fahmi Mochtar,
Dahlan Iskan hingga sekarang Nur Pamudji.
Dalam
perjalanannya,
PLN mengalami sejumlah problem baik teknis maupun nonteknis. Untuk
teknis tentu kita sering mendengar seperti trafo di gardu induk yang terbakar,
menara SUTET, kendala Gardu Induk Tekanan Tinggi ( GITET ), dan juga tiang listrik
yang masih mengganggu pemukiman masyarakat.
Problem - problem tersebut yang perlu dikelola dengan lebih bijak oleh
PLN yang tentunya berdasarkan kode etik
PLN dengan memperhatikan lingkungan sekitar.
Disinilah aku menaruh banyak
harapan untuk
PLN dalam masalah teknis yang mudah - mudahan di masa depan para pekerja
PLN
lebih berorientasi pada detail di setiap pekerjaannya, masalah meledaknya gardu
dan trafo, biasanya lebih disebabkan oleh trafo yang usianya udah tua atau besarnya
beban (
overload). Pembelian instrumen
yang berkualitas serta layak uji juga harus terus diterapkan, instrument harus lulus
uji dan mendapatkan sertifikat uji seperti pada sistem SCADA, genset dan panel.
Dengan demikian gangguan transmisi yang menyebabkan pemadaman lampu secara bergilir
dapat diminimalisir lagi. Saya sangat optimis pln dapat mengatasi problem teknis ini dan harapan saya untuk
PLN
dalam bidang teknis terwujud.
Selain
permasalahan diatas, aku menaruh harapan juga pada PLN untuk di sektor - sektor
lain, keinginan yang sejak lama aku berharap dan dan berdoa supaya supaya
segera terwujud, Yaa mungkin lebih tepatnya
impian lah yaa. Mudah - mudahan impian ku ini juga sejalan dengan cita -
cita PLN. Aku yakin PLN mampu untuk mewujudkan impian dan harapan ku ini. Apa
aja harapanku untuk PLN ?
1. Good Corporate Governance
Gbr. 1 : Good Corporate Governance
Aku menaruh
harapan untuk
PLN untuk menerapkan
Good Corporate Governance ( GCG ) untuk meningkatkan
kinerja perusahaan. Seperti kita ketahui, GCG memiliki asas transparansi,
akuntabilitas, responsibilitas, independensi, serta kesetaraan dan kewajaran.
Untuk itu aku mendukung penuh kebijakan PT
PLN yang telah bekerjasama dengan
Transparency International Indonesia ( TII ) dalam rangka praktek
penyelenggaraan korporasi yang bebas dan bersih dari korupsi, kolusi, dan nepotisme
( KKN ). Kerjasama yang telah disepakati pada bulan Maret 2012 ini sebaiknya
ditindaklanjuti secara serius oleh seluruh jajaran
PLN terutama dalam bidang
reformasi dalam pengadaan barang dan jasa ( PBJ ) serta reformasi di sisi
pelayanan pelanggan. Tentunya dengan modal segenap integritas para seluruh
karyawan dan kepercayaan dari masyarakat, seluruh kebijakan terkait dengan PBJ
dan pelayanan pelanggan dapat
disempurnakan sehingga
PLN berperan penting dalam meningkatkan iklim usaha yang
baik dalam ekonomi pasar.
2. Go Nuclear
Gbr. 2 : PLN GO Nuclear
Salah
satu harapanku untuk
PLN yang lain adalah segera digunakannya nuklir dan bayu (
angin ) sebagai sumber energi listrik alternatif yang baru. Seperti kita ketahui
selama ini
PLN masih mengandalkan sejumlah sumber energi listrik konvensional seperti
pembangkit listrik tenaga air ( PLTA ), pembangkit listrik tenaga uap ( PLTU ),
pembangkit listrik tenaga surya ( PLTS ), pembangkit listrik tenaga gas uap (
PLTGU ), pembangkit listrik tenaga diesel ( PLTD ), dan yang terbaru pembangkit
listrik tenaga mikrohidro ( PLTMH ). Harapanku untuk
PLN, penggunaan nuklir bisa
jadi opsi terakhir bagi pemerintah dalam mengatasi krisis energi, yang artinya penggunaan
pembangkit listrik tenaga nuklir ( PLTN ) perlu segera direalisasikan, karena
di era sekarang ini kita akan sulit menghindari nuklir. Nuklir sebenarnya merupakan
energi yang ramah lingkungan, yang penting radiasinya bisa diamankan saja,
daerah Kalimantan dan Nusa Tenggara Barat ( NTB )seperti kita tahu punya potensi
uranium yang tinggi yang bisa menghasilkan energi yang besar. Salah satu sumber
energi terbarukan yang lainnya adalah angin ( bayu ), aku senang mendengar bahwa pembangkit
listrik tenaga bayu pertama telah dibangun di pantai Samas, Yogyakarta yang
nantinya diharapkan bisa meningkatkan
fuel
mix pada pembangkitan. Menyusul juga rencana pembangunan PLTB di Nusa Tenggara Timur yang diharapkan mampu membangkitkan listrik dengan kapasitas total 50 MW
dengan membangun 16 - 33 unit turbin angin.
3. Sistem Rekrutasi
Gbr. 3 : Rekrutmen PLN
Harapanku
untuk PLN yang lainnya adalah sistem rekrutasi karyawan yang lebih kompetitif. Menurut
analisisku selama ini, proses seleksi yang dilakukan oleh PLN sebenarnya sudah tergolong
baik. Dengan peserta rekrutmen dari sarjana sarjana teknik elektro kampus -
kampus terkemuka seperti ITB, ITS, UI, UGM, UNPAD, Polban dan PNJ, PLN dapat memperoleh
sarjana berkualitas melalui tahap seleksi yang fair. Pernah terjadi di kampusku
ITB, perekrutan hanya melalui pendaftaran administrasi di Career Development Centre (PCAD) selama beberapa hari (mengisi form
isian tertulis : Nama, Jurusan/kampus, Pilihan posisi, dan IPK). Disitu sistemnya
‘siapa cepat dia dapat’, karena hanya beberapa hari, dan pengumuman pun minim
maka yang telat walaupun berkapasitas dan memiliki IPK tinggi, maka tidak dapat
mengikuti seleksi ( sepertinya kurang koordinasi antara penyelenggara direct shopping PLN dengan pihak CDC ),
lain halnya dengan job fair yang mungkin lebih efektif. Pun menurutku cut off
IPK perlu ditingkatkan lagi yaitu IPK minimal 3,00 untuk Teknik dan 3,50 untuk Ilmu
sosial ). Pada proses rekrutasi sendiri psikotes konvensional sebaiknya mulai ditinggalkan,
mungkin sekedar saran sebaiknya psikotes diganti dengan ujian teknis seperti rangkaian
listrik, elektronika, elektromagnetik, termodinamika. Kan malu - maluin juga kalo
orang PLN nggak ngerti detail listrik seperti elektron, proton, tegangan, arus,
ya kan? Gimana mau nanganin kabel dan setrum. Kalau tes kesehatan, setahuku sudah
efektif, dan aku dengar PLN merupakan salah satu BUMN yang tes kesehatannya sulit
ditembus. Nah untuk tes wawancara, sebaiknya untuk menyaring karyawan menggunakan
bahasa inggris. Yang diwawancarakan selain profil peserta rekrutmen, bisa dari apa
yang dipelajari selama kuliah, tugas akhir kuliah, organisasi, profil PLN
sendiri, kesiapan penempatan di daerah terpencil, dan lain lain. Untuk Focus Group Discussion( FGD ) sendiri menurutku
kurang efektif, sebaiknya diganti dengan tes presentasi dari peserta rekrutmen,
tentunya berkelompok, karena melalui presentasi kita dapat melihat skill
komunikasi peserta tes yang menurutku salah satu softskill yang wajib dimiliki karyawan PLN.
4. Koordinasi Antar Anak Perusahaan
Gbr. 4 : Koordinasi antar pimpinan perusahaan
Seperti
kita tahu, PLN punya banyak anak perusahaan, sebut saja PT. Indonesia Power,
PT. Pembangkit Jawa Bali ( PJB ), PT. Geodipa Energi, PT. Cogindo Daya Bersama
( CDB ), PT. Artha Daya Coalindo, PT Indonesia Comnet Plus ( ICON + ), PT Indo
Pusaka Berau, PT PLN Geothermal ( PLN - G ), PT Prima Layanan Nasional Enjiniring.
Supaya tercipta sinergi perusahaan yang optimal diperlukan koordinasi antara anak
- anak perusahaan tersebut, mutlak dengan cara pihak kantor pusat berperan proaktif
dalam mengoordinasikan aktivitas - aktivitas anak perusahaan tersebut.
5. Perluasan Tarif Dasar
Listrik Nonsubsidi
Gbr. 5 : Tarif Dasar Listrik ( TDL )
Tarif
dasar listrik terbagi menjadi dua yaitu TDL subsidi dan TDL nonsubsidi. Diperlukan
perluasan penerapan TDL nonsubsidi kepada pelanggan industri dan rumah tangga. Seperti
kita tahu, sejak tahun 2008 telah diberlakukan tarif nonsubsidi untuk pelanggan
listrik dengan daya 6600 keatas. Sementara itu untuk konsumen kecil ( golongan daya
450 VA - 900 VA ) sebaiknya terus diupayakan untuk tidak dikenai TDL
nonsubsidi. Hal ini dilakukan untuk menjaga alokasi subsidi listrik sesuai dengan
target APBN. Pun,
PLN perlu secepatnya menyelesaikan skema kenaikan tarif tenaga
listrik ( TTL ) setiap kelompok pelanggan, berapa persentase kenaikannya.
6. Koordinasi Dengan Serikat Pekerja PLN dan Tuntaskan
Segala Bentuk Penipuan Yang Mengatasnamakan PLN
Gbr. 6 : Serikat Pekerja PLN
Apabila
aku mendengar serikat pekerja PLN, pasti yang keluar dari pikiranku adalah mogok
nasional dan demo, entah kenapa organisasi pimpinan Riza Fauzi dan Ahmad
Daryoko ini selalu saja ribut entah masalah outsourcing, privatisasi PLN,
pemberangusan serikat maupun keterlambatan pembayaran gaji. Supaya kedepannya berlangsung
membaik, PLN perlu lebih berkoordinasi dengan serikat pekerja PLN dalam
pengambilan keputusan sesuai dengan kode etik dan AD ART yang berlaku, sehingga
tidak menghasilkan polemik antara kedua belah pihak. Hal kecil yang juga ku perhatikan adalah perihal penipuan Dana Pensiun PLN ( DPPLN ). Konsumen listrik PLN sebaiknya lebih diberikan pemberitahuan lebih intens untuk menghindari penipuan berkedok pembagian dividen DPPLN - PT. TASPEN untuk menghindari terjadinya penipuan.
7. Terus Meningkatkan Kerjasama dengan
Perusahaan Kelas Dunia
Gbr. 7 : Kerjasama PLN - General Electric ( GE )
PLN
telah melakukan sejumlah kerjasama dengan perusahaan multinasional, seperti misal
dengan perusahaan energi yang dipelopori Thomas Alva Edison, General Electric (
GE ). Yak perusahaan pimpinan Jeffrey Immelt yang bermarkas di New York ini sudah
malang melintang di dalam bisnis Energy
and Technology Infrastructure ini bisa jadi percontohan buat PT PLN dalam membangun
strategi infrastruktur dan bisnis di masa depan. Transfer ilmu untuk pengembangan
teknologi kelistrikan di tanah air terutama dalam proyek - proyek pembangunan pembangkit
listrik yang memanfaatkan energi terbarukan seperti biomassa dan batubara,
mutlak sangat diperlukan. Dengan terus meningkatkan kerjasama dengan GE secara
intens, harapanku kedepannya PLN bisa menjadi perusahaan sekelas GE. Perusahaan
yang di Indonesia dikoordinasi oleh Handry Satriago ini juga punya konsep ecomagination yaitu strategi pertumbuhan
yang ditujukan untuk kebutuhan customer untuk produk dan pelayanan yang lebih hemat
energi, aku rasa ini adalah ide yang cocok untuk diterapkan di PLN juga.